Nativisme, Empirisme dan Konvergensi
Pendapat tentang Aliran Nativisme, Empirisme dan Konvergensi
1.Nativisme:
Nativisme adalah pandangan bahwa beberapa bentuk pengetahuan atau kemampuan
mental ada secara alami dalam diri manusia sejak lahir, tanpa perlu pengalaman
atau pembelajaran. Dalam konteks ini, nativisme menyoroti pentingnya faktor
bawaan atau genetik dalam pembentukan pengetahuan dan perilaku.
2.Empirisme:
Empirisme, di sisi lain, adalah pandangan bahwa pengetahuan berasal dari
pengalaman dan observasi dunia. Menurut empirisme, manusia lahir sebagai
"kertas kosong" dan belajar dari interaksi dengan lingkungannya.
Pandangan ini menekankan pentingnya pengalaman empiris dalam membentuk
pengetahuan dan pemahaman.
3.Konvergensi:
Konvergensi merujuk pada pendekatan yang mencoba menggabungkan elemen-elemen
dari pandangan yang berbeda untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
komprehensif. Dalam konteks ini, konvergensi mencoba menggabungkan aspek-aspek
nativisme dan empirisme untuk menjelaskan bagaimana pengetahuan manusia
berkembang.
Pendekatan
konvergensi dapat melibatkan ide bahwa manusia mungkin memiliki predisposisi
bawaan (nativisme) yang memungkinkan mereka lebih responsif terhadap pengalaman
atau pembelajaran (empirisme). Dengan kata lain, nativisme dan empirisme tidak
harus bertentangan satu sama lain, tetapi bisa saling melengkapi. Manusia
mungkin memiliki dasar bawaan tertentu yang memungkinkan mereka memahami dan
merespons lingkungan dengan cara tertentu, tetapi pengalaman empiris tetap
penting untuk mengasah dan mengembangkan pengetahuan ini.
Pendekatan
konvergensi ini mencerminkan kompleksitas manusia sebagai makhluk sosial dan
kognitif, di mana faktor-faktor bawaan dan pengalaman saling berinteraksi dan
mempengaruhi perkembangan pengetahuan dan pemahaman.
Komentar
Posting Komentar